Rasa Minder dan Cara Mengatasinya



Perasaan minder atau rendah diri mungkin pernah dirasakan sebagian orang di waktu dan suatu saat tertentu, misalnya saat bertemu pejabat, orang penting atau bahkan bertemu dengan wanita cantik maupun pria ganteng,, namun ada juga sebagian orang yang merasa minder hampir setiap waktu dan keadaan, orang-orang seperti ini biasanya sulit untuk beradaptasi bahkan berinteraksi dengan lingkungannya.

sebelum kita bahas lebih lanjut kita bahas lebih dulu definisi dari perasaan minder ini, Minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya.Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris, memposisikan diri sebagai korban, merasa tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah.

Sering kali kita lebih menghargai orang lain daripada diri sendiri. Sikap ini membuat kita menjadi “minder” dan bahkan mungkin enggan berinteraksi dengan orang lain.Tentu saja sikap “minder” akan merugikan diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Sebab kita tidak bisa membuat diri kita berharga bagi orang lain dan mendedikasikan talenta ataupun keterampilan kita bagi orang-orang di sekitar kita.

Minder, gugup, takut atau tidak percaya diri adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar kita tidak terlalu kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabok, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Selama kita melakukan hal yang benar dan halal, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk merasa minder. Kalaupun kita belum mampu melakukan sesuatu, sebagai manusia kita bisa belajar dulu. Masalahnya, beberapa orang ternyata meletakkan rasa minder pada tempat yang salah, sehingga kehidupan dan kesuksesannya terhambat oleh rasa minder itu.  

Gejala-gejala orang yang termasuk "Minder Berlebihan" 

Seorang yang minder berlebih biasanya punya pola perilaku seperti berikut:
1. Merasa diri rendah, bodoh, tidak mampu, tidak pantas, dsb.
2. Kesulitan dalam bergaul, susah mendapatkan teman baru.
3. Merasa kurang nyaman jika ada seseorang yang mendekatinya.
4. Tidak berani memulai percakapan atau perkenalan dengan orang lain.
5. Malu mengungkapkan ide atau pendapatnya kepada orang lain.
6. Demam panggung, takut berbicara di depan umum (public speaking phobia).
7. Ketika masuk dalam lingkungan baru, dia cemas dan takut kalau orang-orang di lingkungan baru tersebut
    menolak atau tidak menyukainya.
8. Suka menyendiri karena merasa tidak ada yang mau berteman.
9. Tegang atau grogi ketika berhadapan dengan orang lain yang baru dikenal sehingga tingkah lakunya
     terlihat kaku.
10.Merasa bahwa orang lain selalu memperhatikan kelemahannya.
11.Menganggap orang lain lebih hebat daripada dirinya.
12.Membandingkan kelemahan dirinya dengan kelemahan orang lain.
13.Sensitif terhadap perkataan orang lain, meskipun hanya bercanda.
14.Fokus pada kelemahan diri. Orang minder selalu punya seribu alasan untuk menyalahkan atau
     meremehkan dirinya sendiri.
15.Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang banyak orang.
16.Tidak berani menerima tanggung jawab yang besar karena takut gagal.
17.Kecewa pada diri sendiri karena tidak percaya diri, dan marah kepada orang lain yang tidak 18.memperhatikan atau menghargainya.
19.Sering murung, mudah merasa sedih, dan lelah.
20.Kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan mudah menyerah.

Penyebab Minder 

Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau minder selain kedua rasa takut tersebut, maka dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda punya sifat itu. Rasa minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda.
beberapa penyebab minder diantaranya:

1. Pengaruh lingkungan. Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya,
    diremehkan oleh lingkungannya.
2. Sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman sejawat.
3. Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak.
4. Orang tua yang selalu memarahi kesalahan anak, tapi tidak pernah memberi penghargaan apabila anak  
     melakukan hal yang positif.
5. Kurang kasih sayang, penghargaan, atau pujian dari keluarga.
6. Tertular sifat orang tua atau keluarga yang minder.
7. Trauma kegagalan di masa lalu.
8. Trauma dipermalukan atau dihina di depan umum.
9. Merasa diri tidak berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual.

Tips Mengatasi Minder/Rendah Diri

1. Hargai diri sendiri sebagai Ciptaan Tuhan
Bila anda telah berhasil dalam berbuat sesuatu. Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda? Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan menghargai diri sendiri?.

2. Kenali Diri
Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri. Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut.

3.  Berhentilah memikirkan kekurangan-kekuranganmu
Terimalah diri kamu apa adanya. Jadikan kekurangan kamu sebagai kelebihan. Tukul Arwana, adalah contoh yang tepat dalam hal ini. Lihat, bagaimana dia memaksimalkan kekurangannnya menjadi kelebihan yang justru tidak dimiliki orang lain. Selalu menutupi kekurangan hanya akan membuat kamu semakin terpuruk dalam sikap minder dan rendah diri.

4. Perhatikan penampilan
Mulailah memperhatikan penampilan kamu terutama saat keluar dari rumah. Penampilan yang baik dan maksimal dapat membantu kamu meningkatkan rasa percaya diri. Kamu tidak akan merasa minder dan malu saat bertemu dengan orang lain karena kamu sudah tampil All out. Menampilkan yang terbaik.

5. Coba sesuatu yang baru
Sering mencoba hal-hal baru akan lebih membuka wawasan serta pandangan kamu tentang hidup dan kehidupan. Yang pada akhirnya akan memberi kita sebuah pemahaman bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua manusia adalah sama. Kita punya kekurangan mereka juga. Mereka punya kelebihan kita pun memilikinya. Mereka bisa, maka kita juga bisa..!

Penutup

Setelah anda bisa membunuh rasa minder Silakan anda nikmati rasa percaya diri yang kelak akan mengantarkan anda menjadi manusia yang punya arti di hadapan Tuhan maupun manusia lainnya. dan dengan mengatasi rasa minder adalah sebuah langkah awal kita untuk menggapai semua keinginan kita, Ubah perasaan rendah diri kepada perasaan yang membina keyakinan diri.

Kita berhak sukses seperti orang lain. Jangan biarkan perasaan rendah diri menguasai dalam bersaing mencapai keinginan dalam hidup. Pupuklah semangat untuk dapat bersaing itu adalah baik untuk masa depan.Semoga sahabat semua dapat mengatasi rasa minder untuk dapat terus menggapai mimpi.
 

Self Talk (Berbicara Pada Diri Sendiri) Maksud dan Manfaatnya


Apa sih self talk itu?? Self-talk adalah berkomunikasi dan berbicara dengan dirimu sendiri. Self-talk bukan berarti berbicara dengan mengeluarkan kata-kata dari mulut layaknya saat kita berbicara dengan orang lain, melainkan berbicara dengan pikiran-pikiran yang ada di dalam kepala kita.

Self talk merupakan sesuatu yang tampaknya sangat sederhana dan hampir tidak pernah dibahas. Namun, dampaknya sangat besar bagi diri kita. Self-talk adalah sesuatu yang sangat menentukan akan menjadi seperti apakah seseorang di masa mendatang. Self-talk adalah akar permasalahan psikologis yang paling utama, dari situlah kebiasaan, karakter, dan keyakinan seseorang terbentuk. Selama self-talk seseorang tetap positif, dia tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dari luar. Hal negatif dari luar hanya akan berdampak negatif terhadap diri kita jika diperkuat dengan self-talk yang negatif. 

Bagaimana self-talk bisa memengaruhi diri kita?

Self-talk dapat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap diri kita. Karena, self-talk tanpa disadari oleh sebagian orang sebenarnya sama saja dengan menyugesti dan memprogram alam bawah sadar kita. sementara alam bawah sadar memiliki pengaruh terhadap diri kita 9 kali lipat lebih kuat daripada pikiran sadar. Lalu, bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi lebih baik jika self-talk-nya masih negatif?

Bagaimana self-talk bekerja?

Pertama self talk bekerja memprogram alam bawah sadar, kemudian self-talk memengaruhi tindakan kita, lalu lama-kelamaan tindakan kita tersebut berubah menjadi kebiasaan. Setelah tindakan tersebut menjadi kebiasaan, lama-lama menyatu dengan karakter/sifat Anda, dan setelah menyatu dengan sifat Anda, self-talk awal Anda mulai menjadi realitass dalam kehidupan Anda, yang akhirnya membuat Anda percaya bahwa keyakinan Anda memang benar.

Self-talk –> sugesti –> alam bawah sadar –> realitas

Setelah memahami kinerja self talk diatas sadar atau tidak sadar, kita melakukan self-talk sepanjang hari dan sepanjang hidup. Suara di kepala kita dan percakapan kita dengan pikiran-lah yang menginspirasikan tindakan kita di dalam suatu situasi. Setuju atau menolak, pantas atau tidak pantas, bisa atau tidak, bersabar atau marah, cinta atau membenci, semua itu adalah contoh-contoh tindakan kita yang biasanya diawali dengan self-talk.

Manfaat Berbicara Pada Diri Sendiri (Self Talk)

1. Alat bantu mengambil keputusan.
Dengan merenung di tempat yang tenang, lalu berusaha mendengarkan kata hati, adalah cara ampuh untuk mengambil keputusan, dan alangkah bijaknya jika kata hati diolah oleh si sang procecor otak.

2. Mengenal diri sendiri
Ini penting! Dengan begitu kita bisa akrab dengan diri kita sendiri. Sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Karena kita tahu apa pendirian dan komitmen kita.

3. Sarana pengendalian diri
Dengan berbicara dengan diri sendiri, seseorang akan mudah mengendalikan pikirannya yang kacau. Dan mencegah seseorang untuk mengambil keputusan yang salah.

Kesimpulan
Tanpa kita sadari, ternyata diri juga butuh untuk diajak bicara. Karena ternyata, dengan mengajak diri berbicara kita telah memberikan kesempatan untuk memperkaya diri. Menurut para ahli, kebiasaan berbicara dengan diri sendiri atau self talk sudah ada sejak kita belajar bicara dan merupakan bagian dari proses belajar anak. Dan bicara dengan diri sendiri, tidak melulu dalam bentuk dialog dengan suara. Sebab semua yang terlintas dalam otak kita, sebenarnya cara kita berbicara dengan diri sendiri.